SEJARAH GMKI JAKARTA
Pergerakan
Mahasiswa di Indonesia, muncul 1920-an, seiring berdirinya perguruan tinggi teknik
(Bandung), hukum dan kedokteran (Jakarta) dan pertanian (Bogor). Melihat
banyaknya mahasiswa Kristen di kota perguruan tinggi itu, pada 1921, pihak
Zending Belanda mengutus Ir. C.L. Van Doorn sekeluarga, untuk membina pelayanan
kerohanian di kalangan mahasiswa. Pada tahun itulah muncul berbagai kelompok
Penelaahan Alkitab (PA), sehingga pada tahun 1924, melalui Nederlandsce
Christelijke Studenten Vereniging (NCSV), persekutuan mahasiswa dibentuk untuk
pertama kalinya di Jakarta dengan nama “Batavia CSV“ (Cikal Bakal GMKI Cabang
Jakarta), dengan student centre di Jl. Kebon Sirih (kini digunakan kedutaan
asing).
Pada 1926, untuk pertama kali dilangsungkan Konferensi Pemuda Kristen
se-Indonesia di Bandung. Pada konferensi itu hadir Dr. John Mott Sekretaris
Jenderal World Student Christian Federation (WSCF), Federasi Mahasiswa Kristen
se-Dunia. Pada 28 Desember 1932 Konferensi yang oikumenis itu diselengarakan
lagi di Kaliurang, saat itulah para pemimipin PA Mahasiswa dari kota-kota
perguruan tinggi (termasuk Batavia CSV), membentuk Christelijke Studenten
Vereniging-CSV op Java (cabangnya hanya di Jawa, yaitu Jakarta, Bandung dan
Bogor) dengan Ketua Umum Dr. J. Leimena dan Ir. C.L. Van Doorn sebagai
Sekretaris.
Pada masa pendudukan Jepang, CSV op Java dibubarkan, namun menjelang Proklamasi
Kemerdekaan, beberapa aktivis CSV op Java tetap bergabung dengan para pemuda
untuk merebut kemerdekaan. Kelompok kecil aktivis ini merupakan bagian dari
mahasiswa Kedokteran (yang masih boleh kuliah) yang berasrama di Prapatan 10
Jakarta. Pada tahun 1946, bertempat di STT Jakarta, mahasiswa Kristen membentuk
Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) sebagai lanjutan perjuangan CSV
op Java yang dipimpin oleh Dr. J. Leimena dan Dr. O.E. Engelen. PMKI tetap
melakukan PA dan memihak perjuangan republik. Sementara mahasiswa Kristen yang
berkebangsaan Belanda atau yang masih berada di daerah pendudukan membentuk CSV
(Baru) yang memihak pemerintahan pendudukan. Pada 9 Februari 1950 kedua
organisasi ini bersatu dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Tahun-tahun awal, GMKI dipimpin oleh Dr. Johanes Leimena kemudian dipimpin Dr.
JE Siregar dan Tine Frans,SH sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal,
keduanya bekas CSV (Baru) dan PMKI. Pada tahun 1950 itu, GMKI memainkan peranan
penting pada pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), sekarang
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
0 komentar:
Posting Komentar