Minggu, 22 Juni 2014

SEJARAH GMKI JAKARTA

SEJARAH GMKI JAKARTA


Pergerakan Mahasiswa di Indonesia, muncul 1920-an, seiring berdirinya perguruan tinggi teknik (Bandung), hukum dan kedokteran (Jakarta) dan pertanian (Bogor). Melihat banyaknya mahasiswa Kristen di kota perguruan tinggi itu, pada 1921, pihak Zending Belanda mengutus Ir. C.L. Van Doorn sekeluarga, untuk membina pelayanan kerohanian di kalangan mahasiswa. Pada tahun itulah muncul berbagai kelompok Penelaahan Alkitab (PA), sehingga pada tahun 1924, melalui Nederlandsce Christelijke Studenten Vereniging (NCSV), persekutuan mahasiswa dibentuk untuk pertama kalinya di Jakarta dengan nama “Batavia CSV“ (Cikal Bakal GMKI Cabang Jakarta), dengan student centre di Jl. Kebon Sirih (kini digunakan kedutaan asing).


Pada 1926, untuk pertama kali dilangsungkan Konferensi Pemuda Kristen se-Indonesia di Bandung. Pada konferensi itu hadir Dr. John Mott Sekretaris Jenderal World Student Christian Federation (WSCF), Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia. Pada 28 Desember 1932 Konferensi yang oikumenis itu diselengarakan lagi di Kaliurang, saat itulah para pemimipin PA Mahasiswa dari kota-kota perguruan tinggi (termasuk Batavia CSV), membentuk Christelijke Studenten Vereniging-CSV op Java (cabangnya hanya di Jawa, yaitu Jakarta, Bandung dan Bogor) dengan Ketua Umum Dr. J. Leimena dan Ir. C.L. Van Doorn sebagai Sekretaris.



Pada masa pendudukan Jepang, CSV op Java dibubarkan, namun menjelang Proklamasi Kemerdekaan, beberapa aktivis CSV op Java tetap bergabung dengan para pemuda untuk merebut kemerdekaan. Kelompok kecil aktivis ini merupakan bagian dari mahasiswa Kedokteran (yang masih boleh kuliah) yang berasrama di Prapatan 10 Jakarta. Pada tahun 1946, bertempat di STT Jakarta, mahasiswa Kristen membentuk Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) sebagai lanjutan perjuangan CSV op Java yang dipimpin oleh Dr. J. Leimena dan Dr. O.E. Engelen. PMKI tetap melakukan PA dan memihak perjuangan republik. Sementara mahasiswa Kristen yang berkebangsaan Belanda atau yang masih berada di daerah pendudukan membentuk CSV (Baru) yang memihak pemerintahan pendudukan. Pada 9 Februari 1950 kedua organisasi ini bersatu dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).



Tahun-tahun awal, GMKI dipimpin oleh Dr. Johanes Leimena kemudian dipimpin Dr. JE Siregar dan Tine Frans,SH sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, keduanya bekas CSV (Baru) dan PMKI. Pada tahun 1950 itu, GMKI memainkan peranan penting pada pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), sekarang Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

0 komentar:

Posting Komentar